Your Ad Here

About Me

Monday, September 3, 2007

ARSIP AWARD

Masyarakat kita belum terbiasa dengan kegiatan pengelolaan arsip secara baik. Arsip yang berkaitan dengan kepentingan individu masih sering terabaikan dalam penataannya. Mereka mau peduli setelah ada kepentingan terhadap arsip begitu mendesak. Dengan serta merta, seluruh arsip yang tadinya tidak diketahui rimbanya dicari dengan penuh tenga. Tapi bila sudah terpenuhi kebutuhannya, arsip tersebut kemudian ditaruh sekenanya.
Begitu pula dengan arsip milik pemerintah, masih banyak yang belum memahami cara memperlakukan arsip sebagai hasil kegiatan pemerintahan. Arsip yang berkaitan dengan korespondensi masih ditata dan dikelola seadanya. Yang penting arsipnya tidak hilang.
Itu dalam konteks kekinian. Apalagi yang berkaitan dengan peristiwa di masa silam, kita perlu berjibaku untuk memperolehnya kembali. Posisi arsip sebagai informasi terekam yang patut dilestarikan perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Sebagai contoh hilangnya arsip supersemar, peta wilayah indonesia, lagu kebangsaan yang dikumandangkan tanggal 28 Oktober 1928, dan masih banyak lagi. Semua itu butuh sentuhan dari masyarakat yang peduli arsip.
Kita tentu tidak ingin generasi muda terkooptasi dengan informasi yang kurang selaras dengan fakta sebenarnya. Guna mewujudkan itu semua, saya mengajak semua kalangan, birokrat, pengusaha, TNI,POLRI, Akademisi, Mahasiswa, dan aktivis LSM untuk memberikan dukungan untuk penghargaan kepada insan peduli arsip dalam bentuk Arsip Award.
Bagi anda yang tergerak untuk program tersebut silahkan hubungi :
MOCH. EKODIONO (ARSIPARIS PELAKSANA)
081325886539

Mari wujudkan kepedulian anda. Salam.

Friday, August 31, 2007

Saturday, July 28, 2007

Siang Membara

hari ini siang terasa membara. Terik matahari menyengat kulitku yang mulus. Datang seorang kawan membawa es buah. Belum sempat kubilang padanya tiba-tiba datang lagi seorang gadis berpayung menghampiriku.
"Mas, mau beli minuman suplemen"
"Iya.Berapa harganya?"
Murah kok mas?"
Aku menatapi wajahnya yang imut dan menawan. Kelelakianku berkata:
"waduh cewek ini cantik banget?'
Lho kok melamun,mas?
Ah..tidak. Aku sebenarnya tidak kuasa melihatmu berjualan.
Emah, mas mau kasih aku apa?
Ini dia yang kuharapkan.
Aku mau kasih kamu "cinta" jawabku
Wah... kalo cinta itu sudah banyak,mas. Dirumahku ada 20.
Bukan itu maksudku. Anak cantik.
Aku punya cinta yang lelaki lain tidak punya.
Ah..mas kok ngegombal sih....
Tidak lah aku lelaki yang baik hati.
Ayooo mau ngak kita bercinta

Thursday, July 19, 2007

Sejarahku

Pagi ini, saya berjuang mendapatkan surat tugas untuk mengikuti pelatihan kearsipan di sebuah Hotel di Yogyakarta. Proses yang panjang untuk memperoleh surat tugas ini patut saya syukuri dan laksanakan dengan sebaik-baiknya. Ini adalah amanat. Membawa nama daerah, bukan saya selaku pribadi semata.
Surat tugas ini memerintahkan saya untuk menjalankan perintah dengan sebaik-baiknya. Adalah Bapak Drs. Basirun selaku Kepala BKD yang bertandatangan dalam surat tersebut. Beliau orang yang tegas, berwibawa dan baik hati. Meski secara pribadi saya kenal baik dengan beliau, tapi untuk urusan tugas saya tidak mau asal seenaknya sendiri, semua itu mengikuti alur yang berlaku.
Betul.
Membangun dan menjalankan sistem itu berat. Tapi semua itu harus dijalani demi kebaikan dan citra pemerintah. Saya tempuh semua jalur tersebut dengan baik.
Akhirnya sejarah mencatat bahwa saya dapat mengikuti pelatihan selama empat hari mulai tanggal 22 hingga 25 Juli 2007. Luar biasa.
Ini dulu ah ...

My History
This morning, I fought to get the task letter to join the archival training in a Hotel in Yogyakarta.
The process that was long to receive this task letter ought to be I happyness and carry out as well as possible.
This was the message.
Brought the vernacular name, not I as personal only.
This task letter ordered me to undertake the order as well as possible.
It was Sir Drs. Basirun as the BKD Head that aggree in this letter.
He the person who was firm, was authoritative and kind.
Although personally was known to be good by me with him, but for my task affair did not want the origin "crazy" all that followed the current channel.
True.
Built and undertook the system was difficult.
But all that must be undergone for the sake of goodness and the government image.
Followed by me all these routes well.
Finally the history recorded that I could join the training while four days began the date 22 to July 25 2007.
Extraordinary.
This previously ah...

Thursday, June 28, 2007

state of new order


Foreign scholars have not been able to agree on the nature of the new order that has ruled Indonesia since 1966. A major difference of opinion has arisen over the extent to which General Suharto"s regime concentrates or disperses power. A major difference of opinion has arisen over the extent to which general Suharto's regime concentrates or disperses power.
New order Indonesia has been labelled variously as weak or strong, depending (it would seem) on the temper of the analyst and the current quesses as to its economic prospects.
What kind of regime holds power in Indonesia ? Does the Indonesian state have a high or law degree of "autonomy" and "capacity"? what are the major features of state- society relations Indonesia? Is Indonesia a "strong" or "weak" state? Emmerson writing in 1983 described a range of scholarly views of the Indonesian state. At one extreme was Benedict Anderson's portrayal of 'a regime so anthropomorphically purposeful and so cut off from pluralistic Indonesia society.... (that it) left little room for give and take on policy issues or for sensitivity to public needs'. At the other extreme was Karl Jackson's depiction of a'bureaucratic polity' in which 'cligues, circles and patron. Clients ties overrade the importance of institutions.'
Such a perpective of personal rule and a factionalized state leaves little room for any notion of state autonomy or capacity. Emmerson wrote that (w)here Anderson saw a hermetic, intentional state-for-its own-sake, Jackson riddled his own version of the regime with particularistic ties, interests and rivalries. (to be continued)
(sorce: Jim Schiller)